Rabu, 26 September 2012

Photography Arsitektur



Sumber foto: koleksi pribadi 

Fotografi dan arsitektur, dua hal yang berhubungan erat. Demikianlah fotografi arsitektur mengabadikan subyek-subyek arsitektur dalam bungkus estetika fotografi. Tak hanya menonjolkan subyek arsitektural, tapi juga mengindahkan kaidah-kaidah fotografi.
Sumber foto: dedephotograph.blogspot.com
Hal terpenting dalam fotografi arsitektur, dan cabang-cabang fotografi lainnya, adalah cahaya. Cahaya bisa menampilkan wujud dan bentuk, yang bermuara pada visualisasi dimensi. Cahaya melahirkan bayangan, yang jangan dihilangkan, melainkan dimainkan dengan cantik. Permainan bayangan niscaya tak kalah ampuh untuk juga menampilkan wujud, bentuk dan dimensi.
Tanpa pemahaman baik tentang pencahayaan, fotografi arsitektur hanya berupa foto dokumentasi biasa yang kebetulan bersubyek karya arsitektur.Panjang pendek bayangan dan keras lembut cahaya memegang peranan penting dalam pencahayaan fotografi arsitektur. Kerap kali ada kendala beda kontras tinggi, semisal dalam foto interior, yang bisa diatasi dengan pemahaman mumpuni tentang pencahayaan. Demikian pula dengan karakter material bangunan dan interior, yang bisa tampil baik dengan pemahaman pencahayaan yang baik pula.
Selain kaidah-kaidah pencahayaan, fotografi arsitektur patut menempatkan komposisi fotografi pada posisi penting. Elemen-elemen titik, garis, bentuk dan wujud dalam karya arsitektur mudah diramu jadi sajian komposisi yang sedap dipandang. Komposisi berhadapan dengan persepsi, dan persepsi berdiri di atas imajinasi. Demikianlah fotografi arsitektur berdiri kokoh di atas pemahaman estetika visual.
Karya arsitektur mudah dijumpai dan merupakan hal menyenangkan untuk mengabadikannya dalam karya foto. Lagipula, fotografi arsitektur tak hanya bersubyek bangunan, melainkan juga pemukiman, kawasan dan kota. Akan lebih bermakna dan bernas jika fotografi arsitektur memvisualisasikan keberadaan karya arsitektur dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Sabtu, 15 September 2012

Arsitek dan Estetika Bangunan

Sumber foto:  http://mahasiswaarsitektur.files.wordpress.com 

Mengapa Arsitek perlu membicarakan estetika? 

Tentu saja perlu dan cukup penting agar estetika bangunan lebih mudah dipahami dengan suatu alat, karena biasanya estetika ukurannya berbeda bagi setiap orang. Sama seperti sebuah bahasa, bila tidak ada bahasa, maka pengetahuan tidak tertularkan. Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi.  

 
Estetika yang berbeda dicari untuk mendapatkan pengalaman estetis lain, misalnya turis luar negeri datang ke Bali. Estetika meskipun berkaitan dengan 'rasa' saat melihat bangunan juga dapat dibangun melalui aplikasi teori arsitektur. Inilah mengapa estetika patut dibahasakan dan dibahas dalam alat yang bernama komunikasi. Estetika dapat dimengerti dan dikembangkan melalui pemahaman berbagai hal menyangkut teori estetika, menjadi dasar bagi banyak cabang seni. Namun melihat berbagai dimensi yang mempengaruhi bagaimana seorang manusia mengapresiasi keindahan, estetika hanyalah sebuah media untuk mencoba menjelaskan apa yang disebut indah, namun tidak pernah bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam benak seseorang berkaitan dengan sensasi keindahan. Dalam teori tentang estetika, dicoba dijelaskan berbagai sisi yang 'tersentuh' oleh keindahan sebuah obyek. Jadi, apa yang indah bagi saya belum tentu indah bagi Anda.  

Mengapa preferensi berbeda? Apakah melulu hanya sebuah perbedaan genetika atau faktor psikologis? Sebuah bangunan bisa jadi menarik bagi seseorang, namun tidak untuk yang lain. Determinasi estetika dalam pikiran tidak melulu ditumbuhkan melalui faktor-faktor eksternal yang hadir dari luar seorang subyek, namun juga hadir dari perangkat pengenalan dalam dirinya. Karenanya arsitektur tidak selalu cukup hanya dipelajari melalui ilmu estetika yang dangkal dan obyektif semata, perlu pendekatan subyektif untuk mengetahui sebuah preferensi.  

Karenanya, arsitek yang berhasil dengan sebuah obyek arsitektural biasanya berhasil dengan mengetahui lebih jauh tentang sisi subyektif klien, misalnya dengan proses berbincang-bincang dengan seorang klien. Ini menjadikan arsitektur yang didasarkan pada intuisi saat mendesain, selain bisa juga merupakan wadah kreativitas dari implementasi teori estetika.  

Keindahan memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah bangunan seperti misalnya rumah tinggal, dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain;
subyektifitas diri sendiri. Sensasi hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu obyek menggairahkan 'limbic' dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan otak kita mengatakan sesuatu itu 'indah'. 

pengaruh dari lingkungan/masyarakat tentang apa yang disebut indah. Antara lain:
pendidikan : apa yang ditanamkan dunia edukasi tentang keindahan, mungkin merupakan suatu pandangan yang ditekankan terus-menerus dan boleh jadi mengakar pada diri kita, serta metode untuk mengapresiasi suatu obyek juga merupakan suatu metode yang ditekankan secara terus-menerus.

opini yang berkembang di masyarakat. Kebanyakan melalui media, estetika diperkenalkan sebagai konsensus dalam skala tertentu, apakah regional, kolonial, dan disebarluaskan dengan berbagai cara. Terkadang estetika yang diperkenalkan dimaksudkan untuk mendukung sebuah industri terkait tren arsitektur, seperti industri perumahan. Estetika yang merupakan ideal suatu teritorial berbasis tradisi juga dapat memberi pengaruh teramat besar. 

pilihan yang diberikan oleh situasi, hanya pilihan yang memungkinkan akan dipilih digunakan dalam rancangan si arsitek

Senin, 03 September 2012

Wow...Rumah Tradisional Manggarai Raih Penghargaan UNESCO!

www.unescobkk.org 
Proyek pembangunan kembali Mbaru Niang diinisiasi oleh sukarelawan dari Yayasan Rumah Asuh. 


BANGKOK, Indonesia masih bisa terus berbangga dengan aset budaya tradisionalnya. Pasalnya, Mbaru Niang, rumah tradisional berbentuk kerucut milik suku Manggarai, Senin (27/8/2012) lalu, mendapatkan Award of Excellence dari UNESCO.
Award of Excellence telah diberikan kepada Mbaru Niang, yang melambangkan sebuah jenis baru konservasi arsitektur.
-- Tim Curtis
Penghargaan internasional untuk rumah tradisional yang berada di desa Wae Rebo, Flores, itu diumumkan di Bangkok dalam acara UNESCO Asia-Pasific Awards 2012. Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan atas usaha yang dilakukan oleh siapapun, baik pribadi maupun organisasi swasta, karena telah berhasil memperbaiki dan melakukan konservasi pada struktur bangunan yang memiliki nilai turun temurun dalam sebuah wilayah.
Para juri panel yang terdiri dari berbagai pakar konservasi internasional terpukau dengan submisi tahun ini. Tim Curtis, Ketua Juri dan Chief of Cultur Unit, UNESCO Bangkok, mengatakan, perbedaan tipe proyek yang masuk begitu menarik dan menyemangati, mulai masalah konservasi, jalanan urban, properti milik militer, sampai situs arkeologi.
"Award of Excellence telah diberikan kepada Mbaru Niang, yang melambangkan sebuah jenis baru konservasi arsitektur. Warisan dan bentuk pengetahuan tradisional menjadi dasar metode konservasi," kata Curtis.
Proyek pembangunan kembali Mbaru Niang diinisiasi oleh sukarelawan dari Yayasan Rumah Asuh. Para juri menilai, upaya para sukarelawan tersebut sungguh luar biasa, mulai dari kesuksesan mereka terlibat dalam berbagai masalah konservasi di tingkat lokal, dengan mempelajari pengetahuan tradisional setempat, melanjutkan bentur arsitektur, serta praktik konstruksi. Proyek tersebut telah membangun kembali lingkungan setempat yang berkelanjutan dan telah mempromosikan kebanggaan dan semangat komunitas ini.
Selain Mbaru Niang, penghargaan juga diberikan kepada berbagai bangunan lain di dunia. Awards of Distinction diberikan kepada Bangunan Sethna di Mumbai, India dan Sistem Pengairan di Hampi, India. Awards of Merit diberikan kepada Zhizhusi Complex di Beijing, dan Mesjid Khilingrong di Shigar, Pakistan. Dua Honourable Mentions juga diumumkan, termasuk di dalamnya Willian Street Precinct di Perth, Australia, dan Benteng Jaisalmer di Rajasthan, India.
Adapun proyek yang layak mendapatkan nominasi harus berumur lebih dari 50 tahun dan proses restorasinya harus sudah dilakukan selama 10 tahun belakangan. Bangunan juga harus dapat digunakan setidaknya setahun dari pengumuman penghargaan.
UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation 2012 ini didukung oleh Macau Foundation. Baik UNESCO dan Macau Foundation, keduanya sama-sama melestarikan dan mengembangkan pentingnya warisan budaya milik masyarakat dunia.

Lebih Cantik dengan Lantai Kaca



Jika Anda menginginkan sentuhan unik bagi rumah Anda, saat ini ada cara baru untuk memberikan tampilan berbeda. Anda dapat menggunakan lantai kaca sebagai aksen mempercantik rumah Anda.
Lantai kaca akan memberikan kesan dramatis dan eksotis. Namun, tentu saja, hal itu tergantung kondisi ruang dan usaha Anda memadu padankan lantai kaca dengan perabotan di dalamnya.
Selain itu, perlu juga diingat, kaca dapat memantulkan cahaya sesuai dengan sinar lampu yang digunakan serta warna kaca itu sendiri. Jadi, sebaiknya tidak perlu secara penuh menggunakan lantai kaca, melainkan cukup disisipkan di antara lantai keramik. Untuk mempertimbangkan pemakaiannya, berikut beberapa hal perlu Anda perhatikan untuk mendapatkan tampilan sempurna: 
- Pilih jenis kaca yang tidak licin.
- Hindari penggunaan gelas kaca yang bening karena akan mengurangi privasi Anda. Selain itu, kaca jenis cermin juga dapat menyilaukan mata.
- Perhitungkan juga ketebalan kaca. Kekuatan kaca ketika harus menahan beban lebih lemah ketimbang jenis lantai lain, terutama jika disandingkan dengan kekuatan keramik atau marmer.
- Berikan ukuran yang kecil-kecil untuk menghindari kaca pecah setelah dipasang sebagai lantai, selain memilih kaca yang tebal.
Jenis kaca
Ada dua jenis kaca yang digunakan untuk membuat lantai. Kaca jenis pertama diberi lapisan sehingga sering disebut juga dengan laminated glasses. Jika sampai pecah, pecahannya tidak akan terlepas, namun tetap melekat pada perekatnya.
Jenis kedua adalah lantai glassblock. Lantai jenis ini akan dilapisi dengan adonan semacam pasir yang dinamakan sandblasted finnish.
Cara pelapisan kaca ini dilakukan dengan menyemprotkan pada lantai. Tujuannya untuk mengurangi kelicinan dan pantulan cahaya.
Dalam pemasangan, lantai kaca memerlukan rangka dari pelat besi, stainless steel, atau alumunium. Kelebihan dari lantai kaca, selain tampilannya yang unik, adalah perawatannya cenderung mudah. Namun, hal paling penting lainnya adalah lantai kaca tersebut harus rajin dibersihkan menggunakan lap yang lembut.

Jumat, 31 Agustus 2012

RAW - ARCH & DESIGN ONLINE MAGAZINE

Sebuah akun facebook yang sangat menarik, terutama di kalangan arsitek. Akun ini mempublishkan gambar-gambar, foto-foto, ataupun rencana desain bangunan-bangunan dengan konsep yang spektakuler..

berikut beberapa contoh gambar yang pernah di publikasikan oleh akun Facebook ini:
St. Petersburg Wave Pier
Ahmedabad Hotel by Symbiosis, India
Yellow River Hotel by Sunlay Design, Mongolia

dan masih banyak lagi karya-karya great architect disana.

Untuk lebih lengkapnya silahkan mengunjungi Facebook RAW-ARCH-DESIGN-ONLINE-MAGAZINE

Semoga informasinya bermanfaat untuk tambahan inspirasi dalam mendesain, mari berarsitektur..

salam :D